Bali – Air Navigation Administration of Timor-Leste (ANATL, E.P.) bekerjasama dengan Focus Techno Media (FTM) Yogyakarta menyelenggarakan pelatihan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bentuk In House Training di Pulau Dewata, Bali. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober s.d. 20 Oktober 2017 dengan mengambil tempat di Quest Hotel Jl. Kediri No. 9 Tuban – Kuta, Bali, Indonesia. Pelatihan Pengembangan SDM diikuti oleh 15 orang pegawai, staf dan direktur di lingkungan kantor ANATL, E.P. dengan perincian 9 orang peserta mengikuti pelatihan “Procurement Logistics”, 4 orang peserta mengikuti pelatihan “HRD Management” dan 2 orang peserta mengikuti pelatihan “Legal Drafting”.Pelatihan “Procurement Logistics” menitikberatkan pada pembahasan materi diantaranya tentang prinsip-prinsipmanajemen logistik, aspek strategis manajemen pembelian & pengadaan, aturan dan prosedur yang berlaku untukpengadaan perusahaan/pemerintah, prinsip-prinsip dalam proses pengadaan, perencanaan dan pelaksana pengadaan, proses seleksi, negosiasi & pembinaan supplie, teknik negosiasi pembelian dan pengadaan yang efektif, penyusunan dokumen penawaran dan draft kontrak, evaluasi metode penawaran dan pengendalian dan pelaksanaan kontrak e-procurement.
Baca juga: PNTL dan FTM Yogyakarta Bermitra dalam Pengembangan dan Pelatihan IT dan SDM
Pelatihan “HRD Management” dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya perencanaan SDM dilakukan secara professional beserta hal-hal yang dicakup dalam perencanaan tersebut dalam kaitannya dengan strategi perusahaan dan business plan secara umum. Juga membekali peserta dengan teknik menganalisa kebutuhan sumber daya manusia yang sesuai dengan rencana strategi bisnis perusahaan. Sehingga diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat menyusun perencanaan SDM di perusahaannya secara efektif.
Sementara pelatihan “Legal Drafting” bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan pemahaman kepada peserta tentang teori, asas, dan kaidah legal drafting dalam penyusunan perjanjian. Juga bagaimana peserta mengetahui dan memahami penyusunan perjanjian yang dibuat menjadi sah, mengikat dan dapat dilaksanakan. Mampu meminimalkan risiko hukum baik yang akan berimplikasi secara finansial, sosial, dan ekonomi akibat perjanjian yang dibuat tidak sesuai dengan teori, asas, dan kaidah legal drafting. Sehingga setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta memiliki keterampilan menyusun strategi, metode, dan teknik dalam bernegosiasi, menyusun perjanjian, mereview kontrak, dan penanganan perselisihan yang timbul akibat perjanjian antara para pihak. (Rcd)